Ahad, 22 Januari 2017

Apakah anak kecil boleh melihat aurat kedua orang tuanya? Apakah ia boleh, misalnya, mandi bersama kedua orang tuanya?



Apakah  anak kecil boleh melihat aurat kedua orang tuanya? Apakah ia boleh, misalnya, mandi bersama kedua orang tuanya? 


لا يجوز كشف العورات أمام الأطفال المميزين إذ أمر الله تعالى المؤمنين بأن يأمروا من لم يبلغ الحلم منهم من أهل البيت بالاستئذان قبل الدخول في أوقات ثلاثة ، كما قال سبحانه : (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ مِنْ قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُمْ مِنَ الظَّهِيرَةِ وَمِنْ بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَكُمْ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآَيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ) النور/58 . وهذه الأوقات التي أوجب الله علينا أن نأمر الصغار بالاستئذان فيها ، وهي أوقات التخفف من الثياب . Tidak boleh menyingkap aurat di hadapan anak-anak yang sudah mumayyiz (sudah dapat membedakan sesuatu yang baik dan buruk). Sebab, Allah تعالى telah memerintahkan kaum mukminin untuk memerintahkan mereka yang belum baligh di dalam keluarga agar izin terlebih dahulu sebelum masuk kamar (orang tua) dalam waktu yang tiga, sebagaimana firman Allah تعالى: {Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kalian miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kalian, meminta izin kepada kalian tiga kali (dalam satu hari), yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah shalat Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kalian. Tidak ada dosa atas kalian dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kalian, sebahagian kalian (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kalian. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.} (QS. An-Nur: 58) Inilah tiga waktu yang Allah perintahkan agar kita memerintahkan anak-anak kecil untuk izin terlebih dahulu padanya. Dan itu merupakan waktu-waktu seorang berpakaian seadanya. قال العلامة ابن عاشور رحمه الله في تفسيره "التحرير والتنوير" : "كانت هذه الأوقات أوقاتا يتجرد فيها أهل البيت من ثيابهم (يعني التخفف منها) فكان من القبيح أن يرى أطفالهم عوراتهم ، لأن ذلك منظر ينطبع في نفس الطفل ، لأنه لم يعتد رؤيته ، ولأنه يجب أن ينشأ الأطفال على ستر العورة ، حتى يكون ذلك كالسجية فيهم إذا كبروا" انتهى . Al-Allamah Ibnu Asyur رحمه الله berkata dalam tafsirnya "At-Tahrir wat Tanwir ", "Ini merupakan waktu-waktu anggota keluarga menanggalkan pakaian mereka (yaitu berpakaian seadanya), maka buruk sekali jika anak-anak melihat aurat mereka. Pemandangan tersebut akan terus terekam di benak sang anak. Sebab, hal itu bukan perkara biasa yang ia lihat. Karenanya, wajib anak-anak dididik untuk menutup aurat agar menjadi akhlak dan kebiasaan mereka jika sudah besar." فهذا هو الأدب إذاً مع الأطفال : أن يحال بينهم وبين الاطلاع على العورات ، لما في ذلك من المفاسد على أخلاقهم في الكبر . Inilah adab bersama anak-anak yaitu hendaknya mereka dicegah agar tidak melihat aurat, karena hal tersebut akan menyebabkan kerusakan akhlak mereka saat sudah besar. قال العلامة ابن سعدي رحمه الله في تفسيره وهو يعدد الفوائد المأخوذة من الآية : "ومنها : أن الصغير الذي دون البلوغ لا يجوز أن يمكن من رؤية العورة ، ولا يجوز أن تُرى عورته ، لأن الله لم يأمر باستئذانهم إلا عن أمر ما يجوز" انتهى . وهذا في الطفل المميز الذي يعرف العورات . Al-Allamah Ibnu Sa'di رحمه الله berkata dalam tafsirnya tatkala sedang menyebutkan beberapa faidah dari ayat tersebut, "Di antara faidah ayat ini yaitu bahwa anak kecil yang belum baligh tidak boleh diberi kesempatan untuk melihat aurat dan ia pun tidak boleh terlihat auratnya. Sebab, Allah tidaklah memerintahkan mereka untuk meminta izin melainkan dari perkara yang tidak boleh (dilihat)." Hal ini berlaku terhadap anak kecil yang sudah mumayyiz yang telah mengenal aurat. قال العلامة أبو بكر الجصاص في "أحكام القرآن" (3/464ـ465) : "أمر الله تعالى الطفل الذي قد عرف عورات النساء بالاستئذان في الأوقات الثلاثة بقوله : (ليستأذنكم الذين ملكت أيمانكم والذين لم يبلغوا الحلم منكم ) وأراد به الذي عرف ذلك واطلع على عورات النساء ، والذي لم يؤمر بالاستئذان أصغر من ذلك " انتهى . فالطفل الذي لا يميز لا حرج في عدم التستر منه ، قال ابن قدامة في "المغني" (7/76) : "فأما الغلام فما دام طفلا غير مميز لا يجب الاستتار منه في شيء" انتهى . Al-Allamah Abu Bakar Al-Jashshash dalam kitabnya Ahkamul Quran  (3/464-465) berkata, "Allah تعالى  memerintahkan anak kecil yang telah mengetahui aurat wanita untuk meminta izin terlebih dahulu pada waktu-waktu yang tiga ini, berdasarkan firman-Nya: {Hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kalian miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kalian, meminta izin kepada kalian.} Yang dimaksud adalah anak yang telah mengetahui perkara ini. Adapun yang tidak diperintahkan izin terlebih dahulu adalah anak yang lebih kecil dari itu (belum mumayyiz)." Anak kecil yang belum mumayyiz, tidak mengapa seseorang tidak menutup auratnya darinya. Ibnu Qudamah berkata dalam kitab Al-Mughni (7/76), "Adapun anak yang masih kecil dan belum mumayyiz, tidak diwajibkan menutup aurat darinya." وقال العلامة زكريا الأنصاري في شرح البهجة (4/98) : "الطفل الذي لا يحسن حكاية ما يراه يجوز كشف العورة عنده" انتهى . Al-Allamah Zakariya Al-Anshari  dalam kitab 'Syarhul Bahjah' (4/98) berkata, "Seorang anak yang belum mampu menceritakan apa yang ia lihat, dibolehkan membuka aurat di hadapannya." وهذا ضابط جيد ، فيجوز كشف العورات أمام الطفل الذي لا يحسن حكاية ما يراه ، كابن سنة أو سنة ونصف ، ولا يجوز كشفها أمام الطفل الذي يحسن حكاية ما يراه ، كابن ثلاث سنوات ، مع التنبيه أن هذا يختلف باختلاف الأطفال ، فبعض الأطفال يسبق أقرانه في النمو العقلي واللغوي ، وبعضهم يتأخر عن أقرانه . والله أعلم Ini merupakan batasan yang tepat, dibolehkan membuka aurat di depan anak kecil yang belum mampu menceritakan apa yang ia lihat, seperti anak berusia setahun atau setahun setengah dan tidak boleh membuka aurat di depan anak yang sudah dapat menceritakan apa yang ia lihat, seperti anak usia 3 tahun. Dan perlu diperhatikan bahwa ini berbeda antara satu anak dengan yang lain. Sebagian anak ada yang mendahului anak sebayanya dalam berpikir dan berbicara. Dan yang lain lebih lambat dari yang anak sebayanya. Wallahua'lam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan